Breaking News
Showing posts with label Edukasi. Show all posts
Showing posts with label Edukasi. Show all posts

Saturday, 8 February 2020

Arsitek atau Sipil???




Ariasena. Banyak orang awam sering keliru tentang image Arsitektur dan Sipil. Pada dasarnya, kedua jurusan ini memang mempunyai kemiripan konsep, namun sebenarnya kedua cabang ilmu ini mempunyai kaidah keilmuan yang jaaaauhh berbeda. Kita tidak sedang membanding bandingkan antara kedua jurusan ini untuk mana yang terbaik antara keduanya, namun kita mencari kebenaran bersama sama yang dapat diterima oleh kedua pihak tentang persepsi orang awam mengenai hal ini. Membandingkan antara jurusan Sipil dan Arsitektur ibarat kita mencampurkan air putih dan minyak, memiliki sifat fisik yang sama tetapi mempunya roh yang berbeda. Arsitektur dihidupkan dengan rasa estetika dan fungsi, sedangkan Sipil dihidupkan dengan rasa kuat, ekonomis dan aman. Kedua komponen ini tidak bisa dibanding bandingkan karna menyangkut tentang fungsi, kompetensi dan kapabilitas masing masing.

                Kebanyakan orang awam yang belum paham, saat membandingkan antara Arsitektur dan Sipil, sebagian besar menganggap bahwa Arsitek pasti lebih jago dan lebih kompeten dibanding Sipil. Arsitek diibaratkan seperti sebuah Brand Ambassador dari sebuah bangunan, bahkan menganggap bahwa saat kita membangun gedung cukup perlu Arsitek. Mungkin hal ini bisa dibenarkan jika kita hanya membuat sebuah rumah sederhana tanpa resiko yang tinggi. Namun kondisi ini berbeda jika bangunan yang direncanakan sudah bentuk aneh atau rumit bahkan memiliki resiko keamanan yang tinggi. Maka peran Sipil masuk untuk melengkapi Arsitek mewujudkan rumah indah tersebut dengan menawarkan jaminan keamanan penghuni rumah. Bayangkan saja jika kita membuat rumah dengan segala keindahanya tetapi kita takut memasukinya karna khawatir dengan keamanan jiwa dikarnakan struktur bangunan tidak dihitung dengan baik. Maka kita sebagai pengguna, seharusnya lebih bijak menyikapi hal hal tersebut, bagaimana dan kapan kita membutuhkan jasa Arsitek dan kapan kita membutuhkan jasa orang sipil, atau bahkan kita membutuhkan kedua duanya sekaligus.

                Pada dunia kerja, Arsitek dan insinyur Sipil seringkali ada pro dan kontra. Semisal, dimana Arsitek sudah bersusah payah menyusun dan mendesian dengan estetika yang indah, namun dari pihak sipil tidak dapat mensupport design tersebut karna masalah kekuatan strukturnya. Sebaliknya, dimana civil designer sudah menemukan porsi struktur yang aman dan kuat, namun bagi Arsitek belum mampu memenuhi kriteria desainya karna dianggap kurang memenuhi unsur estetiknya. Oleh karna itu, diperlukan koordinasi dan kolaborasi agar ditemukan jalan tengah yang paling baik agar memenuhi semua unsur mutu bangunan yang diharapkan.

                Kesimpulanya, Arsitek dan Sipil adalah dua komponen yang penting dan tidak dapat dipisahkan. Arsitek dan Sipil mempunyai kompetensi masing masing yang berbeda namun saling berkaitan. Penulis berharap, tidak ada kesan tendesius Penulis pada salah satu kubu, karna Penulispun sangat menggemari dan menghargai kedua kompinen keilmuan tersebut. Arsitek dan Sipil sama sama diperlukan, karna dari kolaborasi keduanyalah dihasilkan produk yang mutunya sesuai jaminan.

Best Regards,
Read more ...

Sunday, 20 March 2016

PENTINGNYA MODERNISASI SISTEM PENGAJARAN TEKNIK BANGUNAN PADA BANGKU SMK

Sekolah Menengah Kejuruan


              Pendidikan pada bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sebuah pendidikan yang substansial yang berarti urgent dan tidak bisa disamakan dengan pendidikan di bangku SMA. Pendidikan pada SMK semestinya dijalankan dengan lebih istimewa mengingat bahwa lulusan SMK dituntut untuk dapat langsung terjun di lapangan dan bekerja secara profesional, sehingga pembekalan pada bangku sekolah harus benar benar ditekankan agar nantinya lulusan yang dihasilkan benar benar siap memasuki dunia kerja.
            Pada penerapan ilmu di bangku sekolah sekarang ini, banyak pendidik menggunakan sistem mengajar secara prosais, dimana ilmu yang dipelajari guru pada zaman  dahulu, kemudian hanya disampaikan kembali di masa depan tanpa penyesuaian dengan masanya. Yang menjadi masalah adalah, ketika teknologi semakin canggih dan semakin maju, peradaban semakin berkembang, namun tetap menggunakan teori yang digunakan pada zaman dahulu tanpa aklimatisasi pada keadaan sekarang. Hal hal yang seperti ini yang semestinya dibenahi kembali.
Pada era moderen ini, seringkali terdapat guru tidak mengikuti laju perkembangan zaman, dimana apa yang pernah dipelajari saat sekolah atau kuliah disampaikan mentah mentah pada era sekarang. Padahal dalam dunia kerja sudah ada ilmu atau teknologi terbaru yang mewajibkan karyawanya untuk bisa, dikarnakan tuntutan pekerjaan yang kian baik dan padat.
Salah satu contoh yang dapat diambil dari masalah ini adalah pada mata pelajaran gambar teknik baik itu jurusan Teknik Konstruksi Bangunan maupun Teknik Gambar Bangunan, peserta didik dituntut untuk dapat merencanakan gambar rencana bangunan. Pada era guru, mungkin saja menggambar menggunakan rapido atau pensil mekanik adalah gambar paling canggih yang digunakan, mengingat teknologinya belum secanggih sekarang, sehingga hal itu tidak dapat menjadi masalah. Namun pada kenyataanya, di era serba modern ini, setiap pekerjaan sebagian besar wajib diselesaikan dengan bantuan komputer dan perusahaan menuntut wajib bisa menggunakanya. Selain itupun, menggambar dengan menggunakan bantuan komputer seperti AutoCAD, ArchiCAD, Freehand, 3Ds Max, Sketchup, Blender dan lainya, tingkat kesalahan, ketelitian dan kecepatan akan lebih maksimal, mengingat deadline project yang relativ pendek. Selain dari itu, teori yang diajarkan, tentunya juga harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang terdapat pada  sekarang.  Salah satu contoh kasus yang dapat diambil adalah dimana materi yang diajarkan seringkali ketinggalan, misalnya dalam struktur dan desain bangunan yang biasanya hanya menyampaikan apa yang dipelajari pada bangku sekolah dan kuliah sehingga kurang menyesuaikan dengan keadaan pada saat sekarang.
Penyebab seringkali terjadinya pelajaran di bangku sekolah ketinggalan zaman, sangat beragam. Namun sebagian besar dikarnakan guru gagap teknologi namun  malas untuk mengikuti perkembangan , sehingga peserta didik yang diampu sama sama tidak bisa mengikuti perkembangan jaman. Kemungkinan kedua yaitu guru seringkali hanya menganggap murid adalah orang bodoh yang hanya perlu diberi ilmu agar menjadi pintar. Pola pendidikan seperti ini sangat tidak baik dan hanya menimbulkan kehancuran pada budaya kreatifitas peserta didik yang nyata nyata sangat diperlukan bagi peserta didik itu sendiri agar dapat menyesuaikan diri dengan roda perubahan atau bahkan menciptakan perubahan itu sendiri.
Profesi seorang guru adalah profesi yang mengemban tugas berat, dikarnakan guru bertanggung jawab untuk mendidik pemuda pemuda yang nantinya akan menjadi harapan bangsa. Zaman selalu berubah, dan perubahan perubahan besar selalu menanti di depan mata, tinggal bagaimana kita bisa mengambil sikap.
Dari seluruh uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru hendaknya mampu memberikan fasilitas dan insfrastruktur untuk membantu menemukan potensi dan bakat pada diri peserta didik, kemudian mendorong agar peserta didik dapat memanfaatkan dan memaksimalkan potensi yang terdapat pada dirinya agar bermanfaat di kemudian hari.


Oleh fatik sukmo aji/SMK N 2 Kebumen
Read more ...

Wednesday, 16 March 2016

PENINGKATAN SKILL TEKNIK BANGUNAN SMK DALAM UPAYA PEMBERDAYAKAN BANGSA MELALUI PENDIDIKAN


Sekolah Menengah Kejuruan

Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam rangka peningkatan kualitas dan integratis sekaligus pemberdayaan SDA yang bertujuan untuk mengembangkan potensi masyarakat, membentuk character dan kehormatan bangsa agar menjadi pribadi yang lebih baik, bernilai dan memiliki derajat di mata dunia.
          Pendidikan adalah tanduk kemajuan negara yang penting untuk menjadi prioritas dan dan nilai guna sekaligus titik berat yang seharusnya diberi pandangan khusus oleh institusi dan konstitusi negara demi peradaban dan masa depan di masa mendatang.
          Salah satu komponen dalam membangun peradaban itu sendiri yakni melalui sekolah sekolah dan balai balai pelatihan. Salah satu diantaranya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tampil di kansah masyarakat sebagai elemen pemberdayaan masyarat yang patut dikembangkan dalam tubuh pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
          Dalam hal ini, konteks yang dibicarakan adalah peningkatan skill SDM dalam bidang Teknik Konstruksi Bangunan yang merupakan cabang dari ilmu Teknik Sipil dan Perencanaan. Peserta didik disiapkan untuk menjadi tenaga profesional dalam ilmu konstruksi, sehingga skill perhitungan, perencanaan dan pelaksaan ditempa pada diri peserta didik agar menjadi tenaga yang berintegritas dan berorientasi dalam pekerjaan. Dalam jurusan ini, peserta didik diarahkan untuk mampu merencanakan suatu bangunan, baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksaanya yang dikemas dalam suatu project.
          Berhubungan dengan hal tersebut, selain menguasai ilmu dalam pelajaran normatif dan adaptif, peserta didik dituntut ahli dalam kompetensi kejuruan. Selain itu, untuk menunjang skill peserta didik, lepas dari pemahaman dalam ilmu bangunan, peserta didik juga diharapkan mampu berasosiasi dengan skill khusus untuk menunjang ilmu yang diperoleh dalam bangku sekolah. Skill khusus tersebut seperti ketrampilan dalam menggambar Shop Drawing atau Bestek yang disebut juga Blueprint menggunakan AutoCAD, ketrampilan dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) menggunakan Ms. Excel, RAB kontraktor, atau aplikasi penunjang lainya, keahlian mendesain bangunan menggunakan Sketchup, 3Ds Max, Blender dan aplikasi penunjang lainya, serta peserta didik diharapkan mampu untuk menghitung struktur bangunan dan konstruksinya menggunakan SAP2000, ETABS dan lain sebagainya.
          Dalam kenyataan di dunia kerja,  peserta didik harus mampu memahami management atau step by step dalam mengerjakan project. Step by step diatas antara lain : Perencanaan, dimana dalam memulai membangun suatu bangunan harus dimulai dengan perencanaan yang benar, matang dan siap. Selanjutnya adalah pelaksanaan, dimana result dari perencanaan dikerjakan dalam lapangan, dengan management serta time schedule yang telah disepakati dalam perencanaan serta berpedoman pada justifikasi dan gambar rencana. Selain dari itu, step ketiga adalah pengawasan, yakni pengendalian mutu bangunan atau Quality Qontrol sehingga pada finishnya, output bangunan yang dihasilkan benar benar baik dan dapat dipertanggung jawabkan kepada pricipal.
          Di Sekolah Menengan Kejuruan (SMK) dikenal uji kompetensi, yang dilaksanakan untuk mengetahui standar skill minimum yang harus ada pada peserta didik khususnya yang berkaitan dengan jurusanya. Dari ribuan SMK yang terdapat di Indonesia, SMK N 2 Kebumen atau STM N Kebumen yang beralamatkan di Jl. Joko Sangkrip KM 1 Kembaran – Sumberadi kabupaten Kebumen, provinsi Jawa Tengah, merupakan salah satu sekolah yang memiliki lulusan yang handal dan profesional serta telah terbukti sebagai salah satu sekolah yang berintegritas.
          Dari seluruh uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peserta didik dapat dikatakan berhasil dan berkembang apabila peserta didik tersebut mampu memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan menjiwai dari ilmu bangunan. Selain dari itu, dengan sikap penuh hormat kepada dewan guru sekalian, bahwa penulis meminta dengan tidak mengesampingkan rasa hormat dan menjunjung tinggi untuk dapat memahami BAHWA PESERTA DIDIK YANG BERHASIL  adalah peserta didik yang memiliki ketertarikan, motivasi dan animo yang kuat dalam dirinya untuk mempelajari ilmu bangunan dan BUKAN SEMATA MATA HANYA NILAI TINGGI PADA MATA PELAJARAN.

                                                                                                                               Penulis

                                                                                                                                   ttd

                                                                                                                         Fatik Sukmo Aji



                                                                                                                                             
Read more ...
Designed By Fatik Sukmo Aji